Perbedaan PPh 21 Final dan Tidak Final
[Update 4 Juli 2025]
PPh 21 Final dapat diproses pada menu Regular Salary Process. Kini, Anda bisa menghitung komponen seperti pesangon bersamaan dengan gaji reguler dalam satu proses penggajian.
====================================================================
Berdasarkan sifat pemotongannya, terdapat 2 jenis sifat pemotongan untuk PPh 21, yaitu PPh 21 final dan tidak final.
PPh 21 Final
PPh 21 final adalah pajak yang dikenakan secara langsung dan seketika pada saat Wajib Pajak menerima penghasilan. Penghasilan yang diterima dan terutang PPh 21 final ini tidak perlu diperhitungkan kembali dengan penghasilan lainnya dan pajaknya tidak dapat menjadi kredit pajak, namun tetap harus dilaporkan pada SPT Tahunan Orang Pribadi.
Penghasilan yang merupakan objek pajak PPh 21 final, yaitu:
- Honor atau imbalan lain yang dibebankan kepada APBN atau APBD yang diterima oleh PNS, Anggota TNI/POLRI, Pejabat Negara dan Pensiunannya
- Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua yang dibayarkan sekaligus dalam jangka waktu paling lama 2 tahun kalender
- Tarif PPh 21 Final yang dikenakan atas Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua adalah:
- Penghasilan bruto sampai Rp50.000.000 = 0%
- Penghasilan bruto di atas Rp50.000.000 = 5%
- Uang Pesangon yang dibayarkan sekaligus dalam jangka waktu paling lama 2 tahun kalender
- Tarif PPh 21 Final yang dikenakan atas Uang Pesangon yang dibayarkan sekaligus adalah:
- Penghasilan bruto sampai Rp50.000.000 = 0%
- Penghasilan bruto di atas Rp50.000.000 - Rp100.000.000 = 5%
- Penghasilan bruto di atas Rp100.000.000 - Rp500.000.000 = 15%
- Penghasilan bruto di atas Rp500.000.000 = 25%
Contoh Perhitungan PPh 21 Final
Suwondo (TK/0) bekerja pada PT Siang Malam dengan memperoleh gaji sebesar Rp 5.000.000 sebulan. Pada bulan Maret 2023, Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) Suwondo selama 1 tahun berakhir dan Suwondo memutuskan untuk tidak melanjutkan bekerja di PT Siang Malam. Suwondo berhak memperoleh uang kompensasi saat berakhirnya PKWT sebesar Rp 5.000.000.
Perhitungan Pajak Final atas Uang Kompensasi PKWT
PPh 21 Final = Tarif Pajak x DPP
0% x Rp 5.000.000 = Rp 0
PPh 21 Final di CATAPA
PPh 21 Final dapat diproses pada menu:
- Severance (Pesangon)
- Pelajari lebih lanjut terkait menu Severance (Pesangon) pada artikel berikut.
- Additional Income (Penghasilan Tambahan)
- Tipe grup yang dapat menggunakan perhitungan pajak final ini adalah grup Compensation Pay (Uang Kompensasi).
- Cara untuk mengatur:
- Buka menu Compensation & Benefits (Kompensasi & Manfaat) > Setup (Pengaturan) > Payroll (Penggajian) > Additional Income Design (Desain Penghasilan Tambahan) > Additional Income Group (Grup Penghasilan Tambahan)
- Klik Add new group (Tambah grup baru) atau Edit
- Pilih Group Type (Tipe Group) dari penghasilan tambahan: Compensation Pay (Uang Kompensasi)
- Pada bagian Tax Calculation (Perhitungan Pajak), pilih Final Tax (Pajak Final)
- Pelajari lebih lanjut terkait menu Additional Income (Penghasilan Tambahan) pada artikel berikut.
3. Regular SalaryProcess (Proses Gaji Reguler)
- Tipe Salary Item (Komponen Gaji) yang dapat diproses Pajak Finalnya di Regular Salary Process (Proses Gaji Reguler) adalah tipe Individual, Editable, dan Custom.
- Cara Mengatur
- Salary Item Master
- Atur Salary Item (Komponen Gaji) di menu Compensation & Benefits (Kompensasi & Manfaat) > Setup (Pengaturan) > Payroll (Penggajian) > Salary Design (Desain Gaji) >Salary Item Master (Master Komponen Gaji).
- Klik Add
- Pilih Type (Tipe) : Individual, Editable, atau Custom
- Pada bagian Final Tax (Pajak Final), pilih Yes (Ya)
- Pelajari lebih lanjut terkait menu Salary Item Master (Master Komponen Gaji) pada artikel berikut.
- Salary Template
- Atur Salary Template (Template Gaji) di menu Compensation & Benefits (Kompensasi & Manfaat) > Setup (Pengaturan) > Payroll (Penggajian) > Salary Design (DesainGaji) >Salary Template (Template Gaji).
- Klik Add
- Klik Add di halaman Add Salary Item Template
- Pada bagian Add Salary Item By, pilih Salary Item Master.
- Pada bagian Salary Item, pilih Salary Item yang Final Taxnya Yes(Ya)
- Pelajari lebih lanjut terkait menu Salary Template (Template Gaji) pada artikel berikut.
- Pastikan karyawan menggunakan Salary Template yang sudah di set Salary Item dengan Pajak Finalnya agar bisa dihitung di Regular Salary Process
- Regular Salary Process (Proses Gaji Reguler)
- Pelajari lebih lanjut terkait menu Regular Salary Process pada artikel berikut.
- Laporan Pajak
- Untuk perhitungan pajak final yang diproses pada menu Regular Salary Process, pelaporan pajaknya akan terpisah dari bukti potong perhitungan penghasilan bulanan (BPMP).
- Setiap salary item yang diset dengan Pajak Final, maka akan dilaporkan dalam bukti potong BP21 dengan kode objek pajak 21-401-01 - Uang Pesangon yang Dibayarkan Sekaligus.
- Perhitungan Pajak Final yang diproses melalui Regular Salary Process dan menu Severance dengan tanggal pembayaran yang sama akan dibuatkan 1 bukti potong gabungan, namun apabila tanggal pembayaran berbeda, maka bukti potong akan dibuatkan per tanggal pembayaran.
- Pelajari lebih lanjut terkait format impor bukti potong PPh 21 pada artikel berikut.
Hasil perhitungan PPh 21 Final baik berupa Uang Pesangon maupun Uang Manfaat Pensiun dapat dilihat pada:
- Final Tax Result (Hasil Proses Pajak Final)
- e-Bupot & 1721
- 1721-III & 1721-VII
- Final Tax Recapitulation (Rekapitulasi Pajak Final)
PPh 21 Tidak Final
PPh 21 tidak final adalah pembayaran pajak dimuka atas PPh yang terutang dari Wajib Pajak dalam satu periode atau satu tahun pajak. Kemudian atas penghasilan yang terutang PPh 21 tidak final harus diperhitungkan kembali dengan penghasilan lainnya dan pajak yang telah dipotong oleh perusahaan atau disetor sendiri, dapat menjadi kredit pajak pada saat Wajib Pajak melakukan pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi.
Penghasilan yang merupakan objek pajak PPh 21 tidak final diantaranya gaji, tunjangan, upah, dan sejenisnya.
Contoh Perhitungan PPh 21 Tidak Final
Suwondo (TK/0) bekerja pada PT Siang Malam dengan memperoleh gaji sebesar Rp 5.000.000 sebulan. Pada bulan Maret 2023, Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) Suwondo selama 1 tahun berakhir dan Suwondo diangkat sebagai karyawan tetap di PT Siang Malam. Suwondo berhak memperoleh uang kompensasi saat berakhirnya PKWT sebesar Rp 5.000.000, sehingga pada bulan Maret 2023 Suwondo memperoleh penghasilan berupa gaji sebesar Rp 5.000.000 dan uang kompensasi berakhirnya PKWT sebesar Rp 5.000.000. Setiap bulannya Suwondo membayar iuran pensiun ke dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp 80.000.
Perhitungan Pajak atas Gaji
Penghasilan Bruto Setahun = 12 x Penghasilan per bulan
12 x Rp 5.000.000 = Rp 60.000.000
Pengurangan
Biaya Jabatan = 5% dari Penghasilan Bruto Setahun (maks. Rp 6.000.000)
5% x Rp 60.000.000 = Rp 3.000.000
Iuran Pensiun Setahun
12 x Rp 80.000 = Rp 960.000
Total Pengurangan = Biaya Jabatan + Iuran Pensiun Setahun
Rp 3.000.000 + Rp 960.000 = Rp 3.960.000
Penghasilan Neto Setahun = Penghasilan Bruto Setahun - Total Pengurangan
Rp 60.000.000 - Rp 3.960.000 = Rp 56.040.000
PKP = Penghasilan Neto Setahun - PTKP
Rp 56.040.000 - Rp 54.000.000 = Rp 2.040.000
PPh 21 Setahun = Tarif Pajak x PKP
5% x Rp 2.040.000 = Rp 102.000
PPh 21 Sebulan = PPh 21 Setahun / 12
Rp 102.000 / 12 = Rp 8.500
Perhitungan Pajak atas Gaji dan Uang Kompensasi PKWT
Penghasilan Bruto Setahun = (12 x Penghasilan per bulan) + uang kompensasi PKWT
(12 x Rp 5.000.000) + Rp 5.000.000 = Rp 60.000.000 + Rp 5.000.000
= Rp 65.000.000
Pengurangan
Biaya Jabatan = 5% dari Penghasilan Bruto Setahun (maks. Rp 6.000.000)
5% x Rp 65.000.000 = Rp 3.250.000
Iuran Pensiun Setahun
12 x Rp 80.000 = Rp 960.000
Total Pengurangan = Biaya Jabatan + Iuran Pensiun Setahun
Rp 3.250.000 + Rp 960.000 = Rp 4.210.000
Penghasilan Neto Setahun = Penghasilan Bruto Setahun - Total Pengurangan
Rp 65.000.000 - Rp 4.210.000 = Rp 60.790.000
PKP = Penghasilan Neto Setahun - PTKP
Rp 60.790.000 - Rp 54.000.000 = Rp 6.790.000
PPh 21 Setahun = Tarif Pajak x PKP
5% x Rp 6.790.000 = Rp 339.500
Total PPh 21 Bulanan
Perhitungan Pajak atas Uang Kompensasi PKWT
Pajak uang kompensasi PKWT = PPh 21 setahun atas gaji dan uang kompensasi PKWT - PPh 21 setahun atas gaji
Rp 339.500 - Rp 102.000 = Rp 237.500
Total PPh 21 bulanan = Pajak bulanan + Pajak uang kompensasi PKWT
Rp 8.500 + Rp 237.500 = Rp 246.000
PPh 21 Tidak Final di CATAPA
Pada dasarnya, seluruh proses penggajian yang tidak dikenakan PPh 21 final di CATAPA akan dihitung menggunakan PPh 21 tidak final. Pelajari lebih lanjut terkait proses penggajian di CATAPA pada artikel ini.